Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Belajar Menulis Bagi Pemula Hasilnya Seperti Ahli Dalam Menulis

Tips Belajar Menulis Bagi Pemula

Halo apakabar?...

Di artikel Tips menulis kali ini akan berbagi poin-poin atau tips-tips gimana caranya orang yang baru belajar nulis, bisa menulis seperti bukan pemula. Oke, kita mulai ya, jadi ada 4 poin yang mau aku kasih tentang Tips Belajar Menulis Bagi Pemula;

Yang pertama, struktur, kalimat pertama, insight dan yang keempat humor. Nah, aku mau bahas satu persatu. 

Struktur Tulisan

Menurutku hal pertama yang harus kita kasih perhatian ketika kita memulai sebuah tulisan adalah struktur. Struktur ini apa? Mudahnya kita coba bayangkan tulisan itu sebagai sebuah bangunan. Ini tulisan apapun ya? Tulisan entah itu fiksi atau non fiksi?, entah itu untuk caption, entah itu untuk script video misalnya.

Semua bisa kita bayangkan sebagai sebuah bangunan. "Nah, namanya kita mau bikin bangunan, tentu kan kita harus punya cetak birunya dulu nih. Biasa kan kalau teman-teman mau beli rumah atau KPR itu kan lihat tuh kamar mandinya di sini, kamar tidurnya di sana, gitu".

Semua ada posisinya masing-masing. Nah, gitu juga ketika kita mau menyiapkan struktur tulisan kita. Sebelum kita mulai nulis, sebelum kita buka tuh aplikasinya, kita bikin dulu sebuah outline.

Outline inilah yang akan jadi panduan kita ketika kita nulis nanti. Kita tulis dulu ide kita apa?, terus gimana cara kita menyampaikannya?, alur kita bertuktur kayak apa?. Kalau di Indonesia biasanya orang-orang itu entah itu untuk bikin script film atau untuk bikin video yang lebih pendek.

Yang paling basic itu yang sering dipakai orang itu strukturnya drama tiga babak. Jadi dia perkenalan, terus ada klimaks, terus ada penutup. Itu yang paling basic.

Nah, kalau aku sendiri ngerasa struktur tuh kita bisa main-mainin gitu. Kita bisa punya banyak pilihan tergantung cerita seperti apa yang sedang mau kita sampaikan karena ini penting menurut aku.

Tujuan dari tulisan itu, berkaitan langsung dengan bentuknya dan bagaimana kita ngedeliver tulisan itu. Misalnya, ketika kita nulis berita yang bentuknya straight news, berita langsung. Itu kita nggak punya banyak ruang untuk cerita macam-macam.

Karena tujuan dari tulisan straight news adalah menyampaikan informasi-informasi dasar yang dikenal dengan nama 5W1H. Itu biasa lah, kayak kapan terjadinya peristiwa itu, di mana, siapa aja orang yang terlibat, dan bagaimana peristiwa itu berlangsung. Jadi ketika kita nulis berita straight news, ya langsung aja dijabarkan tuh informasi yang 5W1H tadi.

Tapi bagaimana kalau kita sedang menulis feature? Tentu beda dong kebutuhannya. 5W1H itu udah nggak cukup lagi untuk feature. Ketika kita nulis feature, pembaca itu mengharapkan kita cerita lebih banyak soal konteks peristiwanya.

Orang-orang yang ada di dalam cerita itu juga mereka pengen kena lebih dekat. Mereka pengen ikut menyaksikan tempat kita berada tuh kayak apa. Jadi itu tujuan dan struktur itu harus selalu kita sesuaikan gitu, kita cek.

Setelah kita yakin dengan tujuannya, kita memilih struktur gitu ya. Dengan memahami bahwa tulisan kita itu punya tujuan, kita tuh jadi punya cara untuk meriksa mana sih yang perlu dari tulisan kita, mana informasi yang nggak relevan, mana yang harus kita buang gitu. Jadi dengan memahami itu, struktur kita menjadi efektif sesuai dengan tujuan tulisan yang kita inginkan.

Oke, setelah memahami soal struktur, point berikutnya yang juga penting buat dipahami teman-teman, kalau mau menghindari kesalahan pemula adalah soal kalimat pertama. Jadi di awal banget nih kalimat pertama nih. 

Kalau pemula tuh sukanya khawatir gitu kalau dia dari awal udah ngegas gitu, dari awal dia udah ngeluarin statement yang terbaik, dari awal dia udah ngeluarin hook kalau sekarang istilahnya, dia takut nanti nggak sampai abis tuh ceritanya di belakang udah nggak menarik. Nah itu kesalahan karena kalau di awal aja udah nggak menarik, nggak mungkin orang mau ngikutin sampai abis kan. 

Kalimat Pertama

Kedua, kalimat pertama itu menjadi penting karena perspektif kita, suara kita, ritme tulisan kita itu, cerita kita itu ditetapkan lewat kalimat pertama. Aku mau ngasih contoh, ada contoh yang menurutku bagus banget dari novelnya Leo Tolstoy, judulnya Anak Karenina.

Dia bilang gini, "semua keluarga yang bahagia itu sama aja, tapi keluarga-keluarga itu nggak bahagia dengan cara mereka masing-masing". Menarik banget kan? Karena selama ini kita nggak mikir ke situ gitu. Nah dengan kalimat pertama sekuat itu, Tolstoy itu udah nge-set tone dari cerita ini gitu.

Bukan hanya dia menjelaskan tema dari ceritanya, tapi juga menyerap minat pembaca untuk, wah ini cerita dari awalnya udah menarik gitu. Atau contoh lain dari novelnya Franz Kafka, The Metamorphosis judulnya. Dia bilang kayak gini di kalimat pertamanya, "Terbangun dari mimpi buruk pada suatu pagi, Gregor Samsa menyadari bahwa dirinya yang sedang berbaring di atas ranjang telah berubah menjadi seekor serangga raksasa".

Cara Menulis Bagi Pemula

Ketika baca kalimat pertama kayak gitu, kita akan mikir kayak, wah cerita apa ini? Kok ada orang bangun tidur jadi serangga? Kalimat pertama yang menarik itu adalah semacam jaminan buat pembaca bahwa kalian sedang memasuki sebuah dunia baru, Dunia dimana si penulis sedang bercerita, dan kita sebagai orang yang membaca atau mendengar tugasnya ya cuman menyimak. 

Menurutku, tulisan yang bagus tuh selalu diawali dengan kalimat pertama yang mengesankan. Dia bisa nyiptain kesan menarik pembaca dari dunia yang sehari-hari ini ke sebuah dunia baru gitu.

Jadi harus dituntaskan gitu bacanya, kalau yang pertamanya aja udah menarik. Nah itu kekuatan kalimat pertama. Dengan kalimat pertama yang bagus, kita tuh bisa meyakinkan pembaca gitu, bahwa dari awal pun cerita kita ini layak diikuti sampai habis.

Karena sekali lagi, ketika di awal gak menarik, gak ada jaminan apa-apa bahwa di belakang akan ada yang menarik. Baru baca 2-3 kaliman mungkin orang udah berhenti gitu, karena gak ada yang menarik minat dia gitu. Tapi kalau di awal menarik, kita bisa ngasih jaminan, kita bisa ngasih janji bahwa kalau kamu baca sampai selesai masih banyak loh yang kayak gini.

Insight

Oke, setelah memahami struktur dan juga pentingnya kalimat pertama, poin berikutnya yang menurutku penting buat teman-teman pahami kalau mau belajar menulis adalah soal insight. Insight tuh apa sih? Insight tuh kayak informasi yang kita kasih ke pembaca dan membuat pembaca tuh mengalami momen mereka, momen seperti, (oh iya ya, oh bener juga ya). Nah, tulisan apapun menurutku, fiksi maupun non-fiksi tuh harus bisa ngasih momen yang bikin kita kayak doar gitu.

Dan salah satu cara paling mudah untuk menciptakan kesan ini tuh ngasih mengejutkan dengan cara yang tidak biasa, yaitu dengan cara yang gak dipikirkan orang. Ini bentuknya bisa macam-macam, bisa lewat data, lewat teori, lewat anegdot, lewat statement biasa. Karena daya tarik tulisan tuh salah satunya ada di situ.

Kalau dia insightful, dia bikin orang ngerasa dia dapat sesuatu dari membaca tulisan kita gitu. Dan untuk sampai ke tahap itu, kita tuh perlu berpikir gimana caranya ngedeliver pesan kita. Jadi walaupun pesan kita mungkin biasa-biasa aja, tapi kita bisa ngedeliver itu sebagai sesuatu yang insightful, orang akan merasa itu menarik.

Karena gagasan yang kompleks tuh gak ada artinya kalau gak bisa disampaikan dengan baik, kalau gak nyampe ke orang gitu. Jadi kita harus selalu mengemas gitu, mengemas bagaimana apapun yang kita sampaikan itu terasa insightful, terasa baru, terasa menyegarkan, terasa mengubah perspektif orang. Aku sendiri sih ngerasa cara paling menyenangkan itu ya sebagai pembaca, ketika aku baca tulisan seseorang dan aku ngerasa lagi ngobrol, lagi diajak ngobrol sama temanku gitu.

Gagasannya mungkin kompleks, tapi cara menyampaikan yang terasa seperti obrolan teman itu tuh gak mengancam gitu. Aku gak kayak lagi dinasehatin, gak kayak lagi dikotbahin, tapi kayak lagi ngobrol, seru, tau-tau, ada yang ngasih tau, oh kamu tau gak kayak gini loh gitu. Nah itu tuh terasa menyegarkan dan bisa mengubah perspektif.

Mengandung Humor

Oke, dan poin terakhir hari ini yang mau aku sampaikan adalah soal humor. Nah mungkin kalian bertanya-tanya gitu ya, kan gak semua tulisan perlu ada humornya, gak semua cerita itu lucu. Menurutku apapun jenis tulisannya, bahkan tragedi yang paling menyedihkan sekalipun, itu bisa menarik manfaat dari humor.

Sebagai apa ya, humor itu fungsi terbesarnya yang pertama itu ngasih jeda. Jadi ketika sedang baca tulisan kita, itu isinya mungkin banyak sekali ya. Ada data lah, konsep rumus, segala macem.

Nah itu tuh melelahkan buat pembaca. Dan ketika baca tuh orang butuh jeda. Jeda buat menyerap apa yang tadi dia udah lihat, buat menyiapkan dirinya meneruskan baca tulisan itu sampai selesai.

Di sini humor bisa ngambil bagian gitu ya. Humor menciptakan jeda, menciptakan perasaan relax di pembaca, sehingga dia punya sisa energi yang cukup untuk baca sampai selesai. Humor itu juga memecah kebekuan antara penulis dan pembaca.

Jadi kalau yang tadi saya bilang ya, ketika orang itu merasa baca tulisan itu merasa sedang ngobrol sama temennya itu lebih mudah dia nerima. Nah humor itu juga punya fungsi kayak gitu. Humor itu kayak mendekatkan kita sama orang lain.

Kita kan biasanya bercanda itu cuma sama temen, sama orang-orang yang dekat kan, kalau sama orang asing nggak. Nah ketika seorang penulis bisa menggunakan humor yang relevan di dalam tulisannya, dia akan bisa menciptakan perasaan di benak pembacanya bahwa mereka tuh bukan orang yang asing, bukan orang yang jauh sampai bisa bercanda seperti itu.

Kedekatan ini penting karena tanpa perasaan akrab antara pembaca dan penulis akan sulit loh untuk menyampaikan pesan-pesan. Semakin rumit pesannya, semakin banyak titik yang mesti kita manfaatkan untuk menciptakan perasaan dekat ini dan juga menciptakan jedanya. Jadi 4 poin itu aja tadi yang saya sampaikan buat temen-temen yang baru belajar nulis dan pengen menulis seperti bukan pemula.

Tentu saja 4 poin yang dijabarkan tadi bukan jalan pintas buat langsung menjadi seorang penulis yang mahir. Karena istilah itu nggak ada, yang ada hanyalah tips trik, dan tips jitu yang bisa temen-temen pakai sembari temen-temen memperdalam dan memperbanyak pelajaran untuk menguasai skill ini.

Tapi tips dan trik tadi sebetulnya bisa langsung dipakai ketika misalnya temen-temen ada yang tau-tau harus disuruh ngerjain script video padahal nggak pernah belajar nulis atau harus ngerjain copy writing di medsos tapi nggak pernah belajar nulis. Coba diingat-ingat lagi 4 poin yang tadi saya udah kasih dan diterapkan sesuai kebutuhan kalian. Gitu aja dari aku hari ini !.

Mohon maaf jika tulisan Tips Belajar Menulis Bagi Pemula ini kurang memuaskan dan kurang menarik. Semoga bisa di ambil manfaatnya ya. Jika ada pertanyaan seputar menulis, silahkan tinggalkan pesan di kolom komentar. Samapai bertemu lagi di next artikel.

Posting Komentar untuk "Tips Belajar Menulis Bagi Pemula Hasilnya Seperti Ahli Dalam Menulis"